Sunday 2 August 2020

Spiritual Distancing



Umumnya, kita ingin Tuhan cukup menjadi Tuhan di rumah ibadah, dan menolak Dia menjadi Tuhan atas hidup kita. Karena kita menolak untuk berubah! Kita ingin memegang kendali atas hidup kita, sebab jika Tuhan berada di rumah ibadah, kita mengunjungi Dia di kala kita memerlukan Dia. Kita tidak ingin menyerahkan tempat duduk pilot kepada Kristus karena kita ingin Dia cukup mengambil posisi co-pilot. Kita tidak ingin Tuhan membereskan kekacauan dalam diri kita karena kita merasa baik-baik saja. Kita bagaikan berkata kepada Tuhan, “Don’t come near me! I will call you when I need you!”

Kita menganggap TUHAN sebagai Pribadi yang pekerjaan-Nya cukup menyelesaikan masalah kita alias help-desk. Kita tidak ingin TUHAN terlalu dekat dengan kita. Kita juga tidak ingin bersahabat dengan Dia, kita mencari Dia hanya ketika kita merasa perlu. Ketika kita merasa tidak memerlukan Dia, kita melupakan Dia dan menyibukkan diri dengan banyak hal. Inilah yang dimaksud dengan spiritual-distancing.

Paulus mengatakan, “Supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing” (Kis. 17:27). 1 Tawarikh 16:11 bertulisan, “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” Maukah Anda mendekatkan dirimu kepada-Nya?

Mari mengambil waktu 10 menit, berdiam diri, menutup mata dan berfokus pada kehadiran-Nya. Anda mungkin akan merasa sulit untuk berkonsentrasi, tetapi tidak apa-apa. Ketika berdiam diri, fokus pada kehadiran-Nya. Anda dapat berdoa memohon TUHAN menolongmu.

Sekalipun Anda merasa tidak mendapatkan apa-apa, jangan putus asa, lakukan lagi di hari berikutnya dan seterusnya! Mulailah dengan mengambil posisi duduk yang nyaman. Fokus pada tarikan dan hembusan nafasmu. Setelah sudah tenang, undanglah Kristus untuk hadir bersamamu. Sampaikan kerinduanmu terhadap kehadiran-Nya. Nikmatilah kehadiran-Nya bagaikan berjalan di taman, atau di tepi sungai atau duduk di bawah pohon bersama Dia! Kiranya TUHAN menolong kita!

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12