Monday 10 August 2020

Azazel

Min Min sedang bermain dengan boneka dombanya ketika Ming Li, mamanya mengajak dia membaca Alkitab bersama. Sambil menggendong dombanya, Min Min menyimak bacaan Alkitab yang dipimpin mamanya. Setelah selesai berdoa, Min Min bertanya, “Mama, mama (sambil menggendong dombanya erat-erat), apa arti Azazel?” Maka Ming Li menjelaskan…

Harun maupun keturunannya yang menjabat sebagai imam besar harus mempersiapkan dua ekor kambing jantan yang tidak bercacat. Harun harus mengundi menggunakan dua kotak. Kotak yang satu berisi tulisan. “Persembahan untuk TUHAN” dan kotak yang satu lagi berisi tulisan “Untuk Azazel” (Imamat 16:8). Kambing untuk Azazel umumnya dikenal dengan istilah “the scape goat”.

Kambing untuk Azazel yang sudah ditandai dengan tali merah ini akan dibawa dan dilepaskan ke padang gurun - “Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu” (16:21). Kambing tersebut sebagai simbol menanggung segala kesalahan dan pelanggaran orang Israel. Tali yang berwarna merah akan menjadi putih karena terekpos sinar matahari seperti yang dikatakan oleh nabi Yesaya (1:18).

“Kambing hitam” atau Azazel tersebut harus diasingkan, ditolak, disingkirkan. Kamu sudah mengerti mengapa Tuhan Yesus berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Karena Yesus sedang menanggung dosa sehingga Dia harus mengalami dibuang, dikucilkan, diasingkan, ditolak Bapa yang di sorga. Yesus bagaikan “Azazel” yang dibuang demi kita.” Min Min mengangguk-angguk sambil memegang erat dombanya.

Kitab Ibrani memberitahukan bahwa “tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (10:4). “Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal” (Ibr. 9:12).

Dalam peristiwa penyaliban Kristus, kita bagaikan diperlihatkan dua ekor kambing. Kristus yang dikorbankan dan Barabas yang dilepaskan (Mat. 27:15-23). Menarik, bukan?

Setelah selesai mendengarkan penjelasan mamanya, Min Min bertanya, “Mama, mama hari ini kita masak apa?” Ming Li menjawab, “Hari ini kita membuat roti untuk dihadiahkan kepada orang-orang yang membutuhkan makanan. Sore ini, Raymond, kokomu akan mengajak kamu membagikan roti-roti ini.”

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12