Monday 10 August 2020

BELAJAR DARI BURUNG

Dalam bacaan yang singkat (Matius 6:25-34), empat kali Yesus mengatakan “Jangan kamu kuatir!” Orang banyak pada zaman Yesus bergumul dengan kebutuhan hidup seperti makanan dan pakaian. Sedangkan umumnya orang zaman sekarang lebih menguatirkan tidak bisa makan enak dan berpakaian keren.

Yesus tidak hanya mengatakan “Jangan Khawatir!”, tetapi Dia memberikan alasan mengapa kita tidak perlu khawatir. Pertama, TUHAN adalah TUAN atas hidupmu (Mat. 6:24). TUHAN adalah Bapamu yang di sorga (Mat. 6:26). Percaya bahwa TUHAN adalah TUAN atas hidupmu berarti percaya Dia memegang kendali atas hidupmu. Percaya bahwa TUHAN adalah Bapamu berarti berserah pada pemeliharaan dan kasih sayang-Nya.

TUHAN mengatakan, “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? (Mat. 6:26). Pernahkah Saudara melihat burung yang sangat mengkhawatirkan hidupnya ketika dia sedang bertengger di pohon? Burung-burung tidak khawatir, juga tidak bermalas-malasan. Burung-burng tidak mengkhawatirkan wabah virus Corona. Burung-burung tidak mengkhawatirkan masa depan mereka karena BAPAMU (bukan bapa mereka) memelihara mereka. Bukankah kita LEBIH BERHARGA daripada burung-burung itu karena kita adalah anak-anak Bapa yang di sorga?

Kedua, kekhawatiran kita tidak mendatangkan manfaat. “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Mat. 6:27). Kekhawatiran kita tidak memperpanjang hidup kita.

Kita mengkhawatirkan banyak hal dalam hidup ini. Kita mengkhawatirkan perekonomian, tinggi badan dan berat badan kita, menu makan kita. Kita tidak bisa berhenti khawatir. Kita sepertinya menderita wabah penyakit yang memperpanjang daftar kekhawatiran kita. Kita selalu merasa bahwa kita harus memegang kendali, kita dapat baru berhenti khawatir. Namun yang TUHAN inginkan adalah kita memercayakan hidup kita kepada-Nya. Biarlah TUAN dan Bapa kita memegang kendali hidup kita.

Ketiga, arahkan perhatianmu kepada TUHAN! Kekhawatiran muncul karena kita berfokus dan berpusat pada diri kita. TUHAN memberikan solusi terhadap kekhawatiran, yaktu arahkan hati kepadanya dan memprioritaskan Kerajaan-Nya. God demands a full and complete surrender.

Keempat, berdoalah! Firman TUHAN mengatakan, “Janganlah khawatir akan hidupmu!” (Mat. 6:25). Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6). Singkat kata, Janganlah kamu khawatir, tetapi berdoalah!

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12