Monday 10 August 2020

COVID-19 DAN RASA SAKIT BERSALIN

COVID-19 bukan satu-satunya pandemi yang merenggut banyak nyawa. Dunia pernah mengalami berbagai pandemik yang sangat mengerikan, misalnya, Antonine Plague (165-180) yang merenggut 5 juta jiwa, Plague of Justinian (541-542), 30-50 juta jiwa, Black Death (1347-1351) 200 juta jiwa, cacar (1520), 56 jiwa, Spanish Flu (1918-1919), 40-50 juta jiwa, HIV (1981- sekarang), 25-35 juta jiwa.

Yesus Kristus pernah bernubuat bahwa wabah penyakit memang akan terjadi (Luk. 21:11). Yohanes juga pernah menerima pengwahyuan dari Kristus mengenai hal-hal yang akan terjadi di akhir zaman (Wahyu 6:1-8), di antaranya, kesuksesan perekonomian (penunggang kuda putih yang membawah busur), peperangan (penunggang kuda merah yang membawa pedang), krisis ekonomi (penunggang kuda hitam yang membawa timbangan), wabah penyakit dan kelaparan (penunggang kuda hijau kuning). Sekitar 3000 tahun yang lalu pemazmur telah mengatakan bahwa manusia menerima wabah penyakit karena kekerasaan hatinya (Mazmur 106:15). Para nabi, seperti Habakuk (3:5) dan Yeremia (18:21; 21:6) dan melalui kitab Ratapan (2:20) juga pernah bernubuat tentang wabah penyakit.

Seperti yang dikatakan nabi Yeremia (Rat. 1:4), jalanan, mal, terminal, bandara, tempat-tempat keramaian menjadi sepi. Bahkan umat tidak dapat beribadah di dalam rumah ibadat karena “TUHAN membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya” (Rat. 2:7).

Apakah Saudara bersedih hati melihat penderitaan dunia akibat COVID-19? Banyak korban berjatuhan, ada banyak yang masih berjuang di ruang ICU mengandalkan ventilator. Ada banyak yang tidak mendapatkan tempat untuk menerima perawatan di rumah sakit. Belum lagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena telah dirumahkan. Ada yang tabungannya sudah habis untuk membeli makanan sehari-hari. Ada banyak yang hanya duduk diam di rumah sambil menangis sendirian.

Negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah sangat kesulitan menahan penyebaran COVID-19. Misalnya, di kota Guayaquil-Ecuador, ambulan dan mobil jenazah tidak sanggup melayani tingginya angka kematian sehinggaa mayat-mayat ditinggalkan begitu saja. Bahkan ada mayat yang ditaruh depan rumah, di tepi jalan, ditinggalkan di rumah tetangga dan tempat sampah.

Saya percaya Saudara menangis meratapi kondisi dunia saat ini seperti Yeremia yang berkata, “aku menangis, mataku mencucurkan air” (Rat. 1:16), “remuk redam hatiku, hancur habis hatiku” (Rat. 2:11).

Yesus menggunakan istilah “sakit bersalin” (odin) yang diterjemahkan dengan kata “penderitaan” dalam Alkitab Terjemahan Baru untuk menggambarkan berbagai penderitaan (termasuk virus Corona) di dunia menjelang kedatangan-Nya (Mat. 24:8). Paulus kemudian juga menggunakan istilah yang sama (Roma 8:22). Penderitaan. dunia seperti peperangan, wabah penyakit, penganiyaan, bagaikan “sakit bersalin” menjelang kedatangan Kristus. Dalam hal ini, COVID-19 berfungsi sebagai wake up call agar kita memperbaiki kehidupan kita!

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12