Thursday, 15 December 2011

SPIRITUALITAS TOM & JERRY

Tom & Jerry adalah kartun masa kanak-kanak kebanyakan orang. Tom & Jerry karya William Hanna dan Joseph Barbera melukiskan permusuhan Tom (si kucing) dan Jerry (si tikus). Hana dan Berbera membuat 114 kartun pendek Tom & Jerry di Hollywood pada tahun 1940 hingga 1957. Hanya sesekali kita dapat melihat Tom & Jerry akur, selebihnya kita menonton Tom & Jerry yang saling menyerang. Hubungan Tom & Jerry bagaikan hubungan cinta-benci dimana mereka saling iri hati, saling ngusik, saling mengerjakan dan saling perang. Ada yang mengatakan bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa “musuh”. Dirinya tidak dapat hidup tanpa “mencari gara-gara”. Hidup kurang seru jika tidak disertai dengan keadaan “saling menyerang”. Apakah benar demikian? Mungkin benar bagi sebagian orang yang secara khusus menikmati kondisi “permusuhan” sebab mereka menemui “kenikmatan” di dalam permusuhan.

Biasanya sebuah permusuhan akan disertai dengan iri hati, persaingan, kebencian dan gossip. Hidup di dunia yang penuh dengan kompetisi memicu perselisihan. Saudara akan dibenci apabila saudara lebih cerdas dan lebih berpotensi. Dunia ini terus berlari dan yang pasti dunia ini kelelahan. Namun dunia ini sudah tidak dapat berhenti berlari karena dunia ini berada di dalam roda yang kecepatan putarnya terus bertambah. Pelarian yang semakin cepat dan melelahkan juga mengakibatkan dunia menjadi semakin gila. Manusia semakin takut gagal karena perasaan malu yang harus ditanggung akibat kegagalan. Karena merasa dirinya tidak berharga sehingga manusia berupaya untuk memperoleh “penghargaan” dari luar sehingga kebutuhan untuk dihargai pun semakin hari semakin melonjak bagaikan melonjaknya harga minyak dunia. Untuk itu manusia pun tidak lagi memperhatikan kepentingan orang lain karena manusia semakin kiasu alias takut kalah. Akan tetapi Paulus menasihati kita agar tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga (Filipi 2.3-4).

Perasaan takut kalah merusak karakter manusia. Untuk menang manusia akan bersilat lidah (atau berkungfu lidah) di di dalam perkataan kosong yang merusak bagaikan penyakit kanker (2 Tim 2.14,16-17). Manusia yang semakin takut kalah menikmati kegagalan orang lain. Manusia senang menertawakan kebodohan dan kegagalan orang lain. Tetapi Salomo menasihati, “Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok” (Amsal 24.17). Manusia akan cenderung menyombongkan diri apabila ada pencapaian dan jika tidak berhati-hati manusia akan lupa diri. Ingatlah bahwa Allah menentang orang yang congkak dan mengasihani orang yang rendah hati (Yak 4.6b). Kehidupan permusuhan Tom & Jerry hanyalah kehidupan yang melelahkan seperti yang dideskripsikan oleh Salomo, “apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram.” (Pengkhotbah 2.22-23).

Bertandinglah menurut peraturan-peraturan untuk memperoleh mahkota sebagai juara (2 Tim 2.5). Bertandinglah dengan diri sendiri (Gal 6.4). Jangan menjadi sembarang perabot tetapi jadilah perabot untuk maksud yang mulia (2 Tim 2.21). Hindarilah pertengkaran (2 Tim 2.23-25) agar tidak terjerat oleh jerat iblis (2 Tim 2.26).). Mari tidak menjadi Tom & Jerry yang saling kejar-kejaran melainkan membangun kedalaman hidup dan spiritualitas Tom & Jerry yang saling merangkul dan bersahabat. Ingatlah bahwa “TUHAN mengenal siapa kepunyaan-Nya” (2 Tim 2.19).

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12