Saya sangat kagum atas pelaksanaan Camp Remaja 2010. Saya menemukan anak-anak remaja memiliki semangat belajar yang tinggi. Setiap anggota bekerja sama dengan sangat baik selama Camp berlangsung. Para remaja tidak hanya mempelajari tentang “Precious in the eyes of the Lord” yang mengupas mengenai ego, being dan self-esteem secara teoritis, akan tetapi mereka benar-benar mempraktekkannya. Setelah memimpin sesi pertama, pendeta Willy berkomentar bahwa anak-anak remaja memiliki spiritualitas yang solid berdasarkan level mereka. Selama Camp, saya coba merenungkan apa yang pendeta Willy katakan.
Di dalam sesi pembelajaran, setiap remaja belajar dengan penuh antusias. Ketika bermain, setiap remaja bermain dengan serius tetapi tidak terjadi perselisihan yang berkelanjutan – bermusuhan. Setiap remaja saling memahami dan saling mengampuni padahal setiap mereka kurang tidur dan kelelahan. Ada yang membawa snack yang banyak untuk berbagi dengan teman-teman yang lain. Bahkan ada yang memiliki semangat mengalah, mereka selalu mendahului orang lain baik untuk makan, tempat tidur maupun urusan kamar mandi. Dompet dan handphone berjejer di lantai dan meja dan tidak ada orang yang kehilangan barang berharga. Ada yang meminjamkan sandal kepada teman yang sandalnya terputus di tempat berbatuan sedangkan dia sendiri berjalan ala kaki ayam dengan resiko kakinya bisa terluka. Bahkan ada beberapa remaja yang berkorban yakni memberikan kamar kepada orang lain dan mereka rela tidur di atas sofa (satu seat) hingga pagi. Ada 4-5 remaja yang tidur di atas ranjang kayu yang keras. Ada juga yang secara diam-diam menyapu, membersihkan ruangan dan membuang sampah. Ada semangat kerja sama dan saling memahami. Remaja juga bekerja sama di dalam menurunkan perlengkapan dari mobil maupun ke dalam mobil. Bahkan yang mengejutkan, ruangan villa resort terjaga rapi, bersih dan perabot kembali ke posisi semula setelah Camp. Selama Camp, para remaja saling menjaga dan saling melindungi. Tidak ada orang, ataupun kelompok kecil yang menyendiri selama Camp berlangsung. Setiap orang selalu bersama “stay together”. Semangat seperti ini tidak boleh dihilangkan dari remaja GKI Duta Mas.
Apakah ini semua karena diri saya sebagai Pembina? Sama sekali tidak. Saya tidak melakukan apa-apa tetapi kualitas internal anak-anak remaja sendiri – yakni keseriusan terhadap kerohanian, kepekaan, semangat belajar dan semangat tim. Roh Kuduslah yang telah bekerja di dalam diri mereka. Saya berharap setiap anggota remaja bertumbuh dewasa di dalam Kristus, menggunakan dan mengembangan potensi diri dengan penuh tanggungjawab dan menjadi leader of their lives. Forward!
GKI Duta Mas Haiiiikkk
Kerja Keras….. Namun… Cerdas
GKI TEEN Haaaaaa….