Sunday, 2 August 2020

MENOLAK BERDOA



Terkadang kita mengeraskan hati untuk berdoa. Yesaya berkata, “Mereka tidak mencari Tuhan semesta alam” (9:12). Ketika Tuhan memanggil raja Ahaz untuk berdoa, ia menolak (Yes. 7:10-12). Ia memilih untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dan bersandar pada kekuatan militer kerajaan Asyur (2 Raj. 16:7). Tuhan pernah menegur Saul yang tidak berdoa, tetapi Saul bersikeras bahwa ia sudah berdoa (1 Sam. 15:19-20, 22-23).

Tuhan berkata “sakit hati-Ku” (Yer. 8:19b) karena “mereka tidak mendengarkan suara-Ku dan tidak mengikutinya, melainkan mengikuti kedegilan hatinya” (Yer. 9:13-14). Yesus berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, TETAPI KAMU TIDAK MAU (Mat. 23:37).

Sering kali kita merasa bahwa kita sudah berdoa padahal kita belum berdoa. Karena ketika kita berdoa, kita hanya mengucapkan kata-kata yang bersifat rutinitas saja, sedangkan hati kita belum tertuju kepada-Nya. Kita mencari TUHAN dengan bibir kita saja, tetapi hati kita tidak.

Ketika hatinya sangat sedih, Hana menghadap Tuhan dan mencurahkan hatinya (1 Samuel 1). Pemazmur berkata, “Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya” (Mazmur 116:1-2).

Sudahkah Anda benar-benar berdoa?

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12