Apakah Saudara masih ingat ibadah Rabu Abu yang kita selenggarakan pada tanggal 26 Februari 2020? Pada saat itu, SARS COV-2 sudah mulai menyebar ke beberapa negara, termasuk tetangga kita, Singapura. Namun pada saat itu, SARS COV-2 belum menjadi sebuah pandemik.
Dalam Ibadah Rabu Abu, dahi kita dibubuhi tanda salib atau tanda T yang digambarkan di Yehezkiel 9:4 yang berbunyi, “tulislah hurut T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah.” Yehezkiel adalah seorang imam yang menyaksikan serangan militer Babel terhadap Yerusalem. Dia termasuk salah satu orang yang ditangkap dan dibuang ke Babel. Di Babel, TUHAN memberikan visi dan firman-Nya untuk menegur orang-orang Yehuda. Melalui Yehezkiel TUHAN berseru agar Yehuda bertobat, tetapi Yehuda menolak bertobat sehingga serangan kedua dari Babel sungguh menghancurkan Yerusalem, sebab Roh TUHAN telah meninggalkan Yerusalem. Karena Yehuda menolak bersandar pada TUHAN. Mereka memilih bersandar pada kerajaan Mesir dan Tirus pada masa itu.
Perhatikan perkataan TUHAN melalui Yehezkiel, “Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji” (7:3). “Aku akan mencurahkan amarah-Ku” (7:8). Bisnis atau perdagangan akan berhenti (7:13) karena peperangan, wabah penyakit dan kelaparan (7:15). Orang-orang hidup dalam ketakutan (7:17). TUHAN berfirman, “Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN” (7:19).
Firman TUHAN kepada Yehezkiel, “tulislah hurut T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah” (Yeh. 9:4) “Semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung!” (Yeh. 9:6) alias jangan disentuh.
Jika direnungkan, sangat indah bukan sebab TUHAN memperkenankan kita beribadah pada Rabu Abu sebelum kita memasuki masa Ibadah Online? Tanda “T” di dahi kita mengingatkan kita betapa pentingnya kita hidup benar di hadapan TUHAN. Tanda “T” juga mengingatkan bahwa kita milik TUHAN. Hal ini menunjukkan betapa kita sangat berharga bagi TUHAN. Kita dimateraikan oleh Roh Kudus di mana Roh Kudus sebagai jaminan yang menjadikan kita milik Allah (Efesus 1:14). Maukah Saudara mengucap syukur karena Saudara adalah milik Allah?