Tuhan berkata, “Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin” (Yer. 2:2).
Ketika kita baru percaya kepada TUHAN, kita sangat bersemangat mencari Dia seperti orang yang baru berpacaran. Namun kasih kita pada masa muda kitapun kian hari kian pudar. Kita tidak mencari TUHAN (Yer. 2:6), dan para pendetapun tidak (Yer. 2:8).
TUHAN mengatakan, “umat-Ku menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna” (Yer. 2:11). TUHAN menegaskan bahwa kita menghabiskan banyak waktu mengerjakan yang tidak berguna. Kita sibuk mengisi air, padahal kolam kita bocor (Yer. 2:13). Kita sibuk mengejar kesia-siaan.
Ketika TUHAN menasihati, kita malah menjawab, “Percuma saja! Percuma!” (Yer. 2:25). Ketika TUHAN menegur, kita menjawab, “Aku tidak bersalah! …Aku tidak berdosa!” (Yer. 2:35). Dalam kesedihan-Nya, TUHAN bertanya, “Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku!?” (Yer. 3:4). Sehingga TUHAN berkata, “Kejahatanmu akan menghajar engkau” (Yer. 2:19). Engkau yang adalah “pokok anggur pilihan”, kini menjadi “pohon berbau busuk” (Yer. 2:21).
Cuci tangan dengan sabun selama 20 detik dapat menghancurkan virus corona, tetapi “sekalipun engkau. mencuci dirimu dengan. air abu, dan dengan banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku” (Yer. 2:22).
TUHAN berkata, “Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali” (Yer. 3:7). Sekalipun kita kembali, kita tidak kembali dengan tulus, melainkan dengan berpura-pura (Yer. 3:10).
TUHAN menegaskan bahwa Dia tidak akan murka selamanya, jika kita mengakui kesalahan kita (Yer. 3:12-13). Namun kita tidak mau mendengarkan suara-Nya (Yer. 3:13) dan malah memilih kebodohan (Yer. 4:22) serta membanggakan diri dengan kekayaan dan perhiasan untuk menarik perhatian orang. Sia-sia, kita mempercantik diri kita (Yer. 4:30). Kita akan dipermalukan karena “kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita” (Yer. 3:23). “Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi” (Yer. 4:27).
Berulangkali TUHAN berseru, “Kembalilah!” (Yer. 3:14), anak-anak-Ku! Ikutlah Aku! (Yer. 3:19b). Aku akan “mengangkat gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku” (Yer. 3:15) “Aku akan menyembuhkan engkau” (Yer. 3:22). “Lilitlah kain kabung, menangis dan merataplah sebab murka TUHAN yang menyala-nyala tidak surut dari pada kita” (Yer. 4:8). Kembalilah kepada-Ku! (Yer. 4:1). Bersihkanlah hatimu! (Yer. 4:14). Kembalilah!