Wednesday, 19 September 2012

DANIEL 6 - RAJA YANG KURANG BIJAK


Darius, orang Media mulai memerintah sebagai raja pada umur 62. Ia merancang sebuah sistem pemerintahan yang bisa dikatakan sistematis dan terorganisir secara structural.  Dia mengangkat 120 wakil-wakil raja atas kerajaannya yang ditempatkan di seluruh kerajaan. 120 orang wakil raja ini berada dibawah kepemimpinan tiga pejabat tinggi dan Daniel adalah salah satu dari tiga orang ini. Sebuah sistem pemerintahan yang rapi secara administratif. Perlu kita akui bahwa tidak ada sistem manajemen yang sempurna sebab setiap sistem yang baik juga memiliki titik lemah tersendiri. 

Dari tiga kepala ini, Daniel mendapatkan perhatian khusus dari raja Darius oleh karena integritasnya. Perhatian khusus raja menciptakan suasa persaingan yang gesit sehingga dua pesaing Daniel berkolaborasi menyingkirkan Daniel. Tentu saja apabila mereka berhasil menyingkirkan Daniel, mereka berdua akan bersaing untuk merebut satu posisi kepala pejabat tertertinggi di bawah raja. Sudah lazim orang yang bermusuhan dapat bekerjasama untuk sementara waktu demi keuntungan bersama. Oleh karena mereka tidak mampu menemukan kesalahan Daniel maka mereka bersiasat menyingkirkan Daniel dengan cara membuat rancangan undang-undang baru dan mengusulkannya kepada raja. Maka mereka mengusulkan kepada raja untuk mengeluarkan sebuah titah yakni melarang seluruh pejabat dan penduduk untuk beribadah kepada dewa manapun selama 30 hari untuk menyatakan loyalitas mereka kepada raja Darius.

Dalam hal ini, Darius kurang bijak dan tidak sensitif. Ia langsung menyetujui dan menandatangani kebijakan baru tanpa terlebih dahulu menyadari siasat jahat dari kedua orang ini. Mengapa tidak muncul di dalam benaknya bahwa ia memiliki 3 pejabat tinggi dan kenapa hanya dua orang ini yang mengusulkan rancangan UU baru? Dia yang sudah mengenal baik Daniel, semestinya ia mengetahui kesetiaan Daniel kepada TUHAN Yang Mahatinggi. Dalam hal ini raja Darius lengah dan tidak bijak.

Ketika surat perintah diedarkan, maka orang-orang di seluruh kerajaan berhenti beribadah kepada dewa manapun kecuali Daniel. Seperti kebiasaan Daniel selama ini, ia tidak mengubah praktek ibadahnya yakni beribadah di lantai dua rumahnya menghadap ke arah Yerusalem. Melihat apa yang Daniel lakukan, hati kedua orang ini dipenuhi dengan kegirangan luar biasa. Mereka melaporkannya kepada raja dan memanfaatkan raja untuk membunuh Daniel. Kini raja baru sadar bahwa ia telah dimanfaatkan tetapi ia terjebak oleh titahnya sendiri. Ia terjebak oleh sistem pemerintahan dan administrasinya sendiri. Ia sangat sedih dan sangat berharap bisa menolong Daniel tetapi ia tidak mempunyai alasan yang valid untuk bisa melepaskan Daniel.

Dengan sangat berat hati, Daniel dihukum dan dibuang ke dalam gua singa yang biasanya dipersiapkan sebagai sarana hukuman mati. Orang Media memang mempunyai kebiasaan untuk menangkap singa. Hati raja sangat gelisah dan tidak dapat tidur pada malam itu. Pagi-pagi sekali ia langsung bergegas mengunjungi Daniel, ia pasti sangat berharap Daniel masih hidup. Ia pasti sangat berharap singa-singa tidak tertarik untuk menjadikan Daniel santapan malam mereka. Dan ternyata Daniel dalam kondisi baik-baik saja sebab TUHAN telah menutupi mulut singa-singa sehingga mereka tidak menerkam Daniel. Nah, untungnya di dalam UU raja tidak menitahkan bahwa orang yang ternyata tidak diterkam oleh singa tidak boleh dilepaskan. Maka raja mengeluarkan Daniel dan hati raja yang pasti sudah sangat marah karena merasa sudah dimanfaatkan oleh dua orang yang hendak membunuh Daniel dengan siasat yang licik ini. Raja memerintah prajuritnya untuk menangkap kedua orang ini beserta anggota keluarga mereka dan dilemparkan ke dalam gua singa. Dan mereka langsung disambut singa-singa kelaparan dan segera dicerai-beraikan oleh para raja hutan.

Maka raja pun dengan senang hati mengangkat Daniel untuk posisi pejabat tertinggi dan mengumumkan agar seluruh rakyatnya harus takut dan gentar pada Allah Daniel. Raja Darius termasuk tokoh yang sangat menarik, ia cerdas tetapi tidak cerdik, teliti tetapi tidak sensitif. Ia bisa mengatur tetapi juga mudah dimanipulasi. Ia bisa membaca orang-orang yang baik untuk mendukung pemerintahannya tetapi ia tidak mampu membaca orang-orang licik dan berbahaya yang berada di sisinya.

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12