Saturday 27 October 2012

PENGLIHATAN BARTIMUS



Jesus heals Bartimus by Nicholas Poussin 1650

Apabila memperhatikan catatan ketiga Injil yang menulis kegiatan Yesus pada hari yang sama, kita menemukan bahwa Yesus menyembuhkan 4 orang buta (apabila diperhatikan dari tenses dan keterangan tempat) pada hari itu dalam perjalanan masuk dan keluar Yeriko. Ketika Yesus hampir tiba di Yeriko, Ia menyembuhkan seorang buta yang duduk di pinggir jalan (catatan Lukas 18.35-43). Dan ketika Yesus sedang keluar dari Yeriko – was going out of Jericho (catatan Markus 10.46-52), Yesus menyembuhkan seorang buta yang bernama Bartimus di dekat gerbang kota. Kemudian sesudah Yesus keluar dari Yeriko (had left Jericho), Yesus menyembuhkan dua orang buat lagi yang juga duduk di pinggir jalan (catatan Matius). Dengan kata lain, ada tiga peristiwa penyembuhan pada hari yang sama dalam perjalanan masuk-keluar Yeriko.

Pada saat Yesus menyembuhkan orang buta pertama, Ia berkata, “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” (Luk 18.42) (tidak ada keterangan menjamah). Kemudian pada saat Yesus menyembuhkan orang buta kedua yang bernama Bartimus, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” (Mark 10.51), (juga tidak ada keterangan menjamah). Dan pada saat Yesus menyembuhkan dua orang buta setelah meninggalkan Yeriko, Ia menjamah mata mereka (Mat 20.34). Persamaan dari keempat orang buta tersebut adalah mereka mengenal Yesus sebagai anak Daud dan mereka memohon dikasihani. Dan setelah kesembuhan mereka mengikuti Yesus.

Kehadiran Yesus di Yeriko pada hari itu menjadi berita yang menggemparkan “hot news”. Apa yang Yesus lakukan pasti menjadi sangat popular menurut skala zamannya. Seperti pengaruh “gangnam style” yang menglobal di saat ini. Setiap orang membuat versi gangnam style masing-masing – Sydney Gangnam Style, Indonesia Gangnam Style di Bundaran Hi, Hitler Gangnam Style, Israel Gangnam Style, Singapore Super Kancheong Style…

Mari kita memperhatikan penyembuhan Bartimus. Dalam bahasa Aram, Bartimus berarti “anak yang tercemar” namun dalam bahasa Yunani, Bartimus bisa diterjemahkan menjadi “anak yang dihormati”. Nama ini menjadi ambigu karena dwi makna yang bersifat kontroversial. Namun apabila kita memperhatikan pemulihan Bartimus maka kita tidak akan lagi merasa nama ini adalah sebuah kejanggalan. Sebab Bartimeus tidak hanya mengalami pemulihan pandangan tetapi ia juga mengalami pemulihan martabat. Ia berubah dari keadaan tercemar menjadi dihormati. Transformasi terjadi di dalam hidupnya oleh karena imannya.

Ketika ia mencari Yesus, ia dianggap sebagai gangguan. Orang-orang menyuruhnya untuk diam. Ironisnya yang seringkali terjadi adalah sebaliknya, orang yang mengganggu dibiarkan terus berteriak dan yang benar-benar mencari malah disuruh diam. Ketika Yesus meminta agar Bartimeus dipanggil, ada orang-orang baik yang memahami yang kemudian berkata kepada Bartimeus, “Kuatkan hati-mu, berdirilah, Ia memanggil kamu”

Ia melemparkan jubahnya dan segera mendapatkan Yesus. Dan berkata, “Rabuni” (yang artinya Guru), saya ingin melihat”. Lalu Yesus berkata, ““Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Bartimus dipulihkan oleh Kristus sebab nas mencatat, “Karena itu Ia (Yesus) sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka”. (Ibrani 7.25). Bartimus melihat kesempatan, ia melihat kemungkinan, restorasi dan pembaharuan oleh sebab itu ia berteriak lebih keras ketika orang-orang menghalangi dia. Walaupun tidak dapat melihat tetapi pandangan hatinya tertuju pada Yesus, ia memohon untuk diperhatikan, ia memohon untuk dilihat oleh TUHAN.

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu. (Mazmur 34.5)

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12