Friday 26 October 2012

NAGA



Tidak sedikit orang Kristen yang sangat sensitif dengan kata “naga”. Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang anti naga. Di Alkitab kata “naga” diterjemahkan dari kata “tannin” (Ibrani) yang mengandung arti “monster laut atau darat”. Kata tersebut juga muncul di Yesaya 35.7 yang diterjemahkan ke dalam kata “dragon” oleh KJV dan “anjing” oleh LAI. Di Yesaya 43.20, kata yang sama diterjemahkan sebagai “serigala” oleh LAI. Dan yang menarik di Ulangan 32.33, LAI menerjemahkannya dengan kata “ular”. Naga juga diekspresikan sebagai mahkluk yang dikalah oleh TUHAN. TUHAN memecahkan kepala naga (Mazmur 74.13) dan menikam naga sampai mati (Yesaya 51.9).

Naga juga digunakan untuk menjadi simbol Si Jahat dan digambarkan berkepala tujuh dan berwarna merah padam (Wahyu 12.3). Kata yang sama yakni naga juga digunakan untuk mengekspresikan binatang besar (kemungkinan dinosaurus). Lewiatan dapat membunuh ular naga yang berada di dalam laut (Yesaya 27.1 & 30.6). Naga juga digunakan untuk mengekspresikan keturunan orang yang jahat dengan sebutan “ular naga terbang” (Yesaya 14.29). Yeremia menggambarkan Nebukadnezzar bagaikan ular naga (Yeremia 51.34). Dan kita ketahui bahwa Nebukadnezzar memuji TUHAN dan menjadi takut akan TUHAN di akhir hidupnya. Dan juga kita ketahui bahwa melalui Daniel TUHAN memberikan mimpi dan artinya kepada Nebukadnezzar ditambah hubungan Daniel yang dekat dengan Nebukadnezzar. Dengan kata lain, walaupun kata naga digunakan atas diri Nebukadnezzar, kita tidak dapat menarik kesimpulan bahwa Nebukadnezzar adalah Iblis atau utusan Iblis. Ular Naga juga merupakan nama sebuah lokasi – mata air ular naga (Nehemia 2.13). Di kitab Ayub, naga mengandung arti positif, Ayub bertanya, Apakah aku ini laut atau naga, sehingga Engkau menempatkan penjaga terhadap aku?” (Ayub 7.12)

Naga Barat bersayap kelelawar, berekor panjang dan kuat dan menyemburkan api. Dalam budaya Barat, naga adalah binatang yang jahat, agresif dan berdarah dingin. Tidak heran symbol naga digunakan untuk melambangkan musuh. Misalnya di masa Perang Dunia II ada sebutan “Japanese Dragon” dan “Nazi Dragon”. Naga juga digunakan untuk melambangkan teroris.  Namun demikian, naga tidak selalu menyimbolkan kejahatan di dunia barat. Negara Wales menggunakan gambar naga di bendera kebangsaannya.

Bagaimana dengan naga Chinese? Naga Chinese merupakan simbol kuasa, immortalitas dan kekayaan. Sedangkan naga di Alkitab menyimbolkan pemberontakkan dan kejahatan. Dari sisi rupa, naga Chinese tampaknya sedikit mirip cicak. Naga dengan badan panjang seperti ular dan dengan cakar elang tanpa sayap dan umumnya berwarna merah atau emas. Dalam kepercayaan orang Chinese, naga mampu menjauhkan mereka dari gangguan roh-roh jahat. Orang-orang Chinese menyebut dirinya sebagai keturunan naga “descendents of the dragon”. Pada zaman dinasti, simbol naga hanya boleh digunakan oleh kaisar. Masyarakat biasa dilarang mengenakan pakaian bergambar naga. Jadi arsitektur naga, motif naga dan warna kuning cerah hanya boleh digunakan oleh kaisar dan keluarganya, itupun ada perbedaan motif naga buat kaisar dan anak-anaknya.

Oleh karena symbol naga yang mengandung konotasi negatif di dunia politik, pada tahun 2006 seorang professor dari Shanghai yang bernama Wu Youfu menyarankan agar China menggantikan symbol negaranya dengan panda. Akan tetapi usulan Wu Youfu ditolak oleh masyarakat China.

Sekarang kita ketahui bahwa naga tidak selalu merupakan simbol Setan. Kita perlu memperhatikan berbagai makna di balk penggunaan simbol naga. Di dalam budaya Chinese, naga tidak bersifat agresif melainkan berwatak tenang. Naga juga menyimbolkan tekad yang kuat dan semangat kerja keras di dalam budaya Chinese. Tidak bijak bagi kita kalo kita langsung mengasosiasikan kata naga dengan “Si Jahat” sebab tidak selalu demikian. Daripada menyibukkan diri untuk sebuah “symbol” atau “gambar” mengapa kita tidak lebih memprioritaskan kesetiaan dan ketaatan kita kepada Yang Mahatinggi?

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12