Tuesday 11 September 2012

EVAN ALMIGHTY (2007)


Evan Almighty (2007) merupakan skuel dari film Bruce Almighty.  Di balik humor, film ini mengandung pesan-pesan spiritual yang sangat berharga. Para kritikus mungkin berpendapat bahwa film ini dangkal, tidak serius, terlalu berlebihan dan kekanak-kanakan karena plotnya berfokus pada membangun bahtera menyelamatkan binatang dan sejumlah kecil orang. Namun pesan utama film ini ada pada kata bahtera atau “ARK” atau Act of Randoms Kindness sebagai tindakan untuk mengubah dunia. Mengubah dunia tidak dimulai dari perkara besar tetapi dimulai dari perkara-perkara kecil yang berarti.

Film ini mendemonstrasikan dunia yang jahat seperti yang muncul di dalam dialog Long dengan Evan. Long mengatakan bahwa dunia ini adalah dunia anjing memakan anjing. Benar ini adalah sebuah realita yang tidak terelakkan sehingga manusia harus memilih untuk menjadi “anjing serigala” atau “domba”. Demi keberhasilan dan kekayaan seseorang harus menjadi “anjing” agar memperluas kekuasaannya. Motto Long adalah memanfaatkan segala sesuatu termasuk posisi demi meraup keuntungan yang besar. “Dominasi” yang ia pahami  bukan bersifat “bertanggungjawab” dan “kepedulian” seperti yang diperintahkan Allah melainkan bersifat eksploitatif.


Para dualist mengatakan bahwa kita harus mengorbankan nilai-nilai yang lebih kecil seperti “family” demi misi yang lebih besar. Para dualist cenderung memposisikan diri dalam “either or” dan merasa tidak mungkin untuk berposisi “both and”. Dengan kata lain, jika tidak menjadi “domba” maka jadilah “anjing” di dunia “anjing memakan anjing” atau dog eats dogs world. Apabila kita beranjak dari posisi both and maka kita dapat memadukan “burung merpati” (ketulusan) dengan “ular” (kecerdikan) atau mendominasi tanpa mengeksploitasi. 

Evan berfantasi untuk mengubah dunia dengan melakukan perkara besar tanpa memahami apa yang sebenarnya sedang ia kejar. Seringkali kita juga mengejar “sukses” tanpa memahami apa yang kita maksud dengan “sukses”.  Menurut Evan, cara tebaik untuk mengubah dunia berarti menjadi terkenal, berpengaruh, penting dan dihargai, dihormati dan disegani. Sebagai figur publik, Evan sangat mementingkan penampilannya. Motto politiknya adalah “change the world”. Dia cukup tergila-gila untuk dikenal, dihargai, dihormati dan memperoleh posisi yang penting. Evan mengira ia sanggup dengan caranya sendiri mengubah dunia. Mirip Evan, kita ingin melakukan “perkara besar” dan mempunyai “ambisi besar” tanpa memahami apa yang kita sebenarnya harapkan. Dan demi mencapai tujuan, kita bersedia mengorbankan apa saja termasuk orang-orang lain. Bagi kita manusia hanyalah “barang” - apabila diperlukan ya dipakai dan apabila belum diperlukan ya disimpan di gudang dan apabila tidak diperlukan ya dibuang saja. 

Tuhan (diperankan Morgan Freeman) di dalam Evan Almighty mengatakan, “Whatever I do, I do because I love you” mengingatkan kita akan kasih TUHAN kepada kita. Tuhan peduli dan mengasihi kita. Dia melakukan apa yang baik buat kita hanya seringkali kita dikelabui oleh ego kita yang berukuran dinosaurus “dinosaur-sized ego” sehingga kita tidak melihat kasih Tuhan.

Berikut adalah kutipan dari film Evan Almighty “If someone prays for patient, does God offer Him patience or give him an opportunity to be patient? If he prays for courage, does God give him courage or the opportunity to be courageous? If someone prays for family to be closer, does God give him the feeling to feel warm and close or the opportunities to love one another”.

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh 3.30)
He must increase but I must decrease

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12