Tidak
sedikit orang Kristen yang sangat sensitif dengan kata “naga”. Bahkan tidak
sedikit orang Kristen yang anti naga. Di Alkitab kata “naga” diterjemahkan dari
kata “tannin” (Ibrani) yang
mengandung arti “monster laut atau darat”. Kata tersebut juga muncul di Yesaya
35.7 yang diterjemahkan ke dalam kata “dragon” oleh KJV dan “anjing” oleh LAI.
Di Yesaya 43.20, kata yang sama diterjemahkan sebagai “serigala” oleh LAI. Dan
yang menarik di Ulangan 32.33, LAI menerjemahkannya dengan kata “ular”. Naga
juga diekspresikan sebagai mahkluk yang dikalah oleh TUHAN. TUHAN memecahkan
kepala naga (Mazmur 74.13) dan menikam naga sampai mati (Yesaya 51.9).
Naga
juga digunakan untuk menjadi simbol Si Jahat dan digambarkan berkepala tujuh
dan berwarna merah padam (Wahyu 12.3). Kata yang sama yakni naga juga digunakan
untuk mengekspresikan binatang besar (kemungkinan
dinosaurus). Lewiatan dapat membunuh ular naga yang berada di dalam laut
(Yesaya 27.1 & 30.6). Naga juga digunakan untuk mengekspresikan keturunan
orang yang jahat dengan sebutan “ular naga terbang” (Yesaya 14.29). Yeremia
menggambarkan Nebukadnezzar bagaikan ular naga (Yeremia 51.34). Dan kita
ketahui bahwa Nebukadnezzar memuji TUHAN dan menjadi takut akan TUHAN di akhir
hidupnya. Dan juga kita ketahui bahwa melalui Daniel TUHAN memberikan mimpi dan
artinya kepada Nebukadnezzar ditambah hubungan Daniel yang dekat dengan
Nebukadnezzar. Dengan kata lain, walaupun kata naga digunakan atas diri
Nebukadnezzar, kita tidak dapat menarik kesimpulan bahwa Nebukadnezzar adalah
Iblis atau utusan Iblis. Ular Naga juga merupakan nama sebuah lokasi – mata air
ular naga (Nehemia 2.13). Di kitab Ayub, naga mengandung arti positif, Ayub
bertanya, “Apakah aku ini laut
atau naga, sehingga Engkau menempatkan penjaga terhadap aku?” (Ayub 7.12)
Naga Barat bersayap kelelawar, berekor panjang dan
kuat dan menyemburkan api. Dalam budaya Barat, naga adalah binatang yang jahat,
agresif dan berdarah dingin. Tidak heran symbol naga digunakan untuk
melambangkan musuh. Misalnya di masa Perang Dunia II ada sebutan “Japanese Dragon” dan “Nazi Dragon”. Naga juga digunakan untuk
melambangkan teroris. Namun demikian,
naga tidak selalu menyimbolkan kejahatan di dunia barat. Negara Wales
menggunakan gambar naga di bendera kebangsaannya.
Bagaimana dengan naga Chinese?
Naga Chinese merupakan simbol kuasa, immortalitas dan kekayaan. Sedangkan naga
di Alkitab menyimbolkan pemberontakkan dan kejahatan. Dari sisi rupa, naga
Chinese tampaknya sedikit mirip cicak. Naga dengan badan panjang seperti ular
dan dengan cakar elang tanpa sayap dan umumnya berwarna merah atau emas. Dalam
kepercayaan orang Chinese, naga mampu menjauhkan mereka dari gangguan roh-roh
jahat. Orang-orang Chinese menyebut dirinya sebagai keturunan naga “descendents of the dragon”. Pada zaman
dinasti, simbol naga hanya boleh digunakan oleh kaisar. Masyarakat biasa
dilarang mengenakan pakaian bergambar naga. Jadi arsitektur naga, motif naga
dan warna kuning cerah hanya boleh digunakan oleh kaisar dan keluarganya,
itupun ada perbedaan motif naga buat kaisar dan anak-anaknya.
Oleh karena symbol naga yang mengandung konotasi negatif
di dunia politik, pada tahun 2006 seorang professor dari Shanghai yang bernama
Wu Youfu menyarankan agar China menggantikan symbol negaranya dengan panda. Akan
tetapi usulan Wu Youfu ditolak oleh masyarakat China.
Sekarang kita ketahui bahwa naga tidak selalu
merupakan simbol Setan. Kita perlu memperhatikan berbagai makna di balk
penggunaan simbol naga. Di dalam budaya Chinese, naga tidak bersifat agresif
melainkan berwatak tenang. Naga juga menyimbolkan tekad yang kuat dan semangat
kerja keras di dalam budaya Chinese. Tidak bijak bagi kita kalo kita langsung
mengasosiasikan kata naga dengan “Si Jahat” sebab tidak selalu demikian.
Daripada menyibukkan diri untuk sebuah “symbol”
atau “gambar” mengapa kita tidak
lebih memprioritaskan kesetiaan dan ketaatan kita kepada Yang Mahatinggi?