Thursday, 11 October 2012

DANIEL 11-12 - BERTAHANLAH WALAUPUN TUHAN TAMPAK ABSEN



Daniel pasal 11 memaparkan rangkaian peristiwa yang akan terjadi. Politik, power play, power exhibition, kompetisi militer, perebutan kekuasaan, pembalasan dendam, kesombongan, siasat dan peperangan menjadi tema dari peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Ketika kejahatan memerintah, hal-hal yang sangat menakutkan akan terjadi – saling membohongi, menggunakan kata-kata yang licin, bertindak sesuka hati, meninggikan diri, menggunakan kata-kata tak senonoh dan menajiskan tempat kudus. “Kehormatan, Kekayaan dan Kekuasaan” dimanfaatkan sebagai umpan untuk menipu dan menjauhkan orang-orang percaya dari Yang Maha Kudus. “Kejahatan” (baca: Yang Jahat) berkehendak untuk memusnahkan banyak orang. Kuasa Kejahatan ini seperti Mordor yang diceritakan di dalam film The Lord of the Rings. Mordor yang dikuasai kegelapan, Mordor yang menyeramkan. Kejahatan menginjak-injak, meremukkan, menghancurkan, memusnahkan dan membinasakan. Orang-orang kudus diserang, disiksa dan dijatuhkan. Orang-orang kudus hanya dapat menangis sambil saling berpegangan tangan dan berkata, “Bersabarlah” dan kemudian berteriak, “Oh, TUHAN sampai berapa lama lagi?” TUHAN, selamatkanlah kami dari orang-orang yang mencengkeram kami dengan tangan baja dan mencekik kami hingga kami tidak dapat bernafas.”

Orang-orang kudus tampak sangat lemah di hadapan Sang Penyiksa. Penyiksa bergembira dan menikmati penderitaan yang disiksa. Penyiksa menikmati suara-suara teriakan memohon ampun dan meminta tolong namun tetap saja hatinya tidak tergerak untuk melepaskan cengkeramannya yang mematikan. Berita baiknya adalah “Kejahatan” tidak akan memerintah selamanya. Pemerintahannya akan berakhir dan orang-orang yang namanya tercatat di dalam Kitab Kehidupan akan diselamatkan untuk memperoleh hidup yang kekal. Kemudian orang-orang yang tetap setia akan bercahaya. Orang-orang fasik tidak mampu memahami misteri tersebut. Hanya orang-orang bijaksana yang dapat memahaminya. Orang-orang fasik menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal karena tidak sanggup memahaminya. Janji TUHAN adalah orang-orang yang setia akan “beristirahat” dan akan “dibangkitkan” kembali untuk kekekalan. Iman memampukan orang-orang kudus untuk tidur di tengah badai. Membangun ketenangan jiwa di tengah penderitaan. Bertahanlah, walaupun TUHAN tampak absen di tengah penderitaan!

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12