Tuesday 27 December 2011

Misteri Kristus

Paulus menggunakan kata “misteri” atau “misterion” lebih dari 5 kali (Efe 1.9, 3.3, 3.19, 5.32 & 6.11) di kitab Efesus sendiri. Alkitab terjemahan bahasa Indonesia menggunakan kata “rahasia” akan tetapi Alkitab bahasa Inggris seperti NIV, KJV dan Alkitab bahasa Mandarin menggunakan kata yang digunakan Paulus yakni misterion atau “misteri”. Kita ketahui bahwa misteri adalah sesuatu yang belum diungkapkan. Sebenarnya Allah Sendiri adalah sebuah misteri oleh karena Allah tidak dapat dikenal kecuali Ia menyatakan Diri-Nya. Kristus adalah misteri Allah  yang tersembunyi selama berabad-abad (Efe 3.9). Allah mengerjakan hikmat-Nya di dalam Kristus.

Kristus adalah “misteri Allah” sebab Ia menyatakan Allah yang tidak kelihatan – Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol 1.15) sehingga Ia mengatakan “Barangsiapa melihat Dia telah melihat Bapa”(Yoh 14.9) Mengapa Yesus disebut Anak? Karena TUHAN yang menjadi manusia lahir sebagai Anak. Ia merendahkan Diri menjadi manusia. TUHAN bukanlah Pemimpin yang hanya memerintah dari atas takhta-Nya melainkan Ia juga adalah Pemimpin yang mengunjungi dan berada di tengah-tengah manusia. Ia menjadi Anak sama seperti manusia akan tetapi Ia tidak berdosa seperti manusia. Ia dikandung oleh Roh Kudus (Roh Allah) dan Ia adalah Allah sendiri. Ia menjadi Anak sehingga Ia disebut sebagai Anak yang Sulung. Kristus adalah interkoneksi antara yang kelihatan dengan yang tidak kelihatan. Kristus adalah Allah yang tidak kelihatan menjadi kelihatan. Kristus adalah Allah yang tidak terbatas membatasi Diri sebagai Anak.

Kristus adalah misteri karena Dia adalah “Jalan” kepada Allah (Efe 3.12). Kristus adalah Jalan Dua Arah – TUHAN datang kepada kita melalui Kristus dan kita datang kepada TUHAN melalui Kristus.  Jalan adalah sebuah metafora yang digunakan untuk mendeskripsikan “jalur, arah, cara” ke tempat yang dituju. Yesus memberikan 3 perintah, “Bertobatlah! Percayalah! Ikutlah! Bertobat berarti mengubah arah atau mengubah jalan. Percaya adalah keyakinan pribadi sedangkan mengikuti berarti sebuah tindakan yang mengambil arah, cara dan jalan yang sama. Pemazmur memulai mazmurnya dengan menceritakan 2 jalan yakni jalan orang benar dan jalan orang fasik. Dengan kata lain, di dalam hidup ini ada 2 jalan dasar yang mesti kita pilih ~ hidup yang solid, hidup yang berdoa, mendengarkan dan meresponi TUHAN atau hidup yang tidak substansial yang hanya dipenuhi dengan gossip, iri hati dan kebencian.

Yesus menunjukkan “jalan” dengan terlebih dahulu digoda oleh iblis. Godaan pertama sangat masuk akal yaitu menyediakan makanan buat Diri-Nya Sendiri yang sudah lapar. Apalagi di zaman dengan konsumerisme yang sangat menonjol, mengubah batu menjadi roti adalah hal yang sangat wajar dan pantas dilakukan. Godaan untuk memenuhi kebutuhan. Bukankah hidup ini adalah untuk memenuhi kebutuhan? Iblis mendesak Yesus untuk menggunakan caranya untuk memenuhi kebutuhan. Godaan kedua menarik perhatian banyak orang juga adalah hal yang telah menjadi praktisi zaman kini. Godaan kedua adalah godaan untuk menunjukkan kehebatan atau sebut saja “karir pertunjukkan”. Bukankah ini adalah cara yang paling efektif untuk menarik perhatian banyak orang dengan mujizat-Nya yakni melompat dari atas bait Allah sehingga seluruh kota memperhatikan dan mempercayai? Dan godaan ketiga adalah untuk memerintah dunia. Godaan untuk memerintah dunia dengan cara iblis.

Iblis hendak mengalihkan Yesus ke “jalan” yang berbeda akan tetapi Yesus tidak tergerak untuk mengambil jalan yang sangat efektif tersebut. Yesus tidak mengikuti jalan yang ditawarkan oleh Iblis untuk memenuhi kebutuhan McWorld atau menjadi super idol atau menjadi pemimpin di balik birokrasi. Melainkan Yesus memilih jalan untuk menjembatani yang tidak kelihatan dengan yang kelihatan dan menjadi jalan menuju kelimpahan hidup yang dimulai saat ini hingga kekekalan. Kiranya ketika memulai perjalanan baru di tahun 2012, setiap kita memulai lembaran baru dengan memilih jalan yang benar.

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12