Orang kaya yang miskin
Orang kaya yang miskin adalah orang yang memiliki banyak harta kekayaan. Mereka bekerja sangat keras dan berjerih payah dalam membangun kekayaan mereka. Hati mereka gelisah dan penuh kuatir. Fokus utama mereka adalah mengumpulkan harta kekayaan. Mereka terus berpikir dengan keras untuk menjadi semakin kaya. Namun malangnya mereka tidak menikmati hasil kerja kerasnya dengan penuh makna. Walaupun mereka memiliki harta dan uang yang banyak namun mereka tidak memperoleh kepuasan. Walaupun mereka mampu membeli sesuatu yang mereka inginkan atau butuhkan namun mereka tidak rela membelinya, mereka hanya berharap ada berkat tambahan yakni sebaiknya Tuhan memberikan mereka berkat melalui seseorang. Mereka menyukai akumulasi uang dan harta. Mereka sulit berbagi, dengan kata lain mereka adalah orang yang kaya namun berjiwa miskin. Setiap kali jika mereka membeli sesuatu atau pengeluaran mereka melebihi budget, mereka akan menjadi sedih atau sakit hati. Sebab harta mereka menempel dengan diri mereka bagaikan menempel dengan kulit mereka, jika dilepas, kulit mereka ikut terlepas sehingga terasa sakit. Mereka mungkin tidak kekurangan secara materi tetapi mereka tidak dapat menikmati apa yang mereka miliki. Mereka adalah orang yang dideskripsikan oleh Salomo dengan ayat berikut ini “Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diinginkannya, tetapi orang itu tidak dikarunia kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit” (Pengkhotbah 6:2)
Orang miskin yang miskin
Orang miskin yang miskin adalah orang-orang yang hidupnya berat secara ekonomi dan jiwa. Kebutuhan sehari-hari menjadi masalah, ditambah dengan beban pikiran dan jiwa yang berat. Sulit bagi mereka untuk berbahagia. Karena kebutuhan menjadi sesuatu yang sangat mengusik kehidupan mereka. Selalu tidak cukup, mereka akan selalu berjuang dengan susah payah tetapi hidup itu berat, kebutuhan mereka tidak pernah terpenuhi. Adakalanya mereka harus gali lubang tutup lubang. Mereka harus hutang sana-sini. Jika hidup semakin mendesak, mereka pun harus berbohong. Mereka selalu berpikir bahwa hidup itu berat, hidup itu pahit. Mereka terus-menerus meyakinkan diri sendiri bahwa hidup itu sengsara. Mereka adalah orang yang malang. Yesus berkata, Berbahagialah orang yang miskin. Mereka dapat mengubah kondisi ini dengan datang kepada Tuhan agar hati mereka ditransformasi. Tuhan berbelas kasihan kepada mereka. Sebenarnya ada banyak orang yang selalu menolong mereka. Hidup mereka sangat mengandalkan pertolongan dari orang lain. Di sinilah karakter mereka diuji, apakah mereka take it for granted atau memiliki gratitude (tahu bersyukur). Perubahan dapat terjadi di dalam diri mereka apabila mereka bersedia mengubah sikap hidup.
Orang kaya yang kaya
Orang kaya yang kaya adalah orang yang memiliki banyak harta kekayaan dan sangat bermurah hati di dalam memberi. Mereka adalah orang-orang yang berdoa ”TUHAN, jangan memberikan aku kemiskinan atau kekayaan. Jangan karena aku kenyang, aku menyangkal-Mu, dan jangan karena aku miskin sehingga aku mencuri dan mencermarkan nama-Mu” (Amsal 30:8). Mereka memiliki jiwa yang kaya. Mereka bekerja untuk memberikannya kepada TUHAN. Mereka adalah orang yang murah hati. Tujuan mereka mencari uang adalah untuk memberi (bukan untuk disimpan). Mereka menikmati kehidupan berbagi. Namun kebijakan mereka diuji, apakah mereka memberi dengan bijak, apakah mereka menyerah dan berhenti memberi karena terlalu sering kebaikan mereka dimanfaatkan orang. Atau mereka tetap giat berbagi dan menolong sesama dengan bijak. Menolong orang yang susah bukan dengan memberi mereka makan melainkan mengajarkan mereka untuk hidup mandiri. Misalnya menciptakan peluang dan memberikan bantuan pendidikan. Mereka adalah orang yang berbahagia sebab mereka adalah rekan kerja Allah.
Orang miskin yang kaya adalah orang yang tidak memiliki harta kekayaan. Mereka tidak memiliki uang yang banyak tetapi mereka dapat menggunakan uang. Mereka tidak kaya secara materi tetapi mereka tidak pernah kekurangan bahkan mereka mampu memberi, mampu menolong orang yang dalam kesusahan. Mereka adalah orang yang dikaruniakan berkat untuk menikmati apa yang tidak mereka miliki. Segala sesuatu yang Tuhan miliki merupakan milik mereka juga. Mereka merupakan orang yang empunya Kerajaan Surga. Mereka memiliki hati yang senang, minyak selalu ada di atas kepala mereka. Mereka menikmati hidup mereka. Mereka menikmati hasil jerih payah mereka (Pengkhotbah 9:8-9). Mereka merupakan tipe orang yang sangat unik, mereka tidak kaya tetapi sepertinya mereka memiliki sumber yang tidak pernah kering, sumber yang tidak pernah berhenti mengalir ke dalam hidup mereka. Mereka adalah orang yang sangat disayang TUHAN, sebab mereka tidak perlu mengkhawatirkan apa yang mereka punyai maupun apa yang tidak mereka punyai. Sebab apa yang adalah miliki TUHAN juga adalah milik TUHAN. TUHAN Sendiri berbagi dengan mereka.