Thursday, 30 August 2012

MANUSIA BALON


Manusia narsis mirip dengan manusia balon yang bisa membesar dan mengempis. Manusia balon merupakan kondisi manusia yang tidak memberikan hidupnya untuk dikuduskan oleh kebenaran (Yoh 17.19). Apa yang mengendalikan manusia balon? Ego! Kebutuhan utama manusia balon adalah kebutuhan untuk “membesarkan diri” yakni ia harus ditiup setiap saat untuk mempertahankan posisi besarnya.  Manusia balon harus dibesarkan dengan perasaan penting dan perasaan dikagumi (grandiose-self). Diri sendiri harus menjadi “GRAND” atau “the aggrandizement of the self”. Sebab dirinya dikuasai oleh perasaan kuatir yang berlebihan yang disembunyikan melalui pelbagai pembuktian diri. Oleh karena tidak memiliki keyakinan diri maka ia sangat membutuhkan vitamin berupa pujian yang membesarkan dirinya. Paulus menasihatkan kita agar tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri (Filipi 2.3).

Manusia balon akan merasa terancam apabila ada orang-orang yang lebih berpotensi di sekitar mereka. Sebab hidup bagi mereka merupakan kompetensi meniup balon. Persahabatan dilihat dari sisi “keuntungan” sebab mereka hanya bersahabat dengan orang-orang yang bisa mendatangkan keuntungan atau hanya sama orang-orang yang dapat mereka kendalikan.

Manusia balon adalah eksibionis alias suka pamer. Hobbi mereka adalah memamerkan kehebatan diri dan menyembunyikan kelemahan mereka.  Kelemahan adalah hal yang pantang diungkapkan kecuali kelemahan yang dapat mendatangkan pujian dan memegahkan diri. Di setiap percakapan, mereka akan berupaya untuk memancing pujian. Pujian dan pengakuan adalah nafas hidup mereka sebab mereka tidak dapat hidup tanpanya. Mereka yang hypersensitif dapat mendeteksi pujian yang sedikit dibuat-buat. Mereka tetap akan merasa senang atas pujian yang diutarakan tetapi mereka tidak menyukai orang yang mengutarakan pujian yang terlalu dibuat-buat. Dan mereka termasuk orang yang sangat mudah iri hati. Mereka hanya mau merasa berada di atas orang-orang yang mereka pandang remeh. Mereka memanfaatkan kelebihan mereka untuk menghina orang-orang yang mereka pandang remeh dan sangat berhati-hati di dalam mempertahankan kehebatan mereka. Mereka cenderung menyembunyikan kelemahan mereka. Yakobus menegaskan, Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (Yak 3.14). Yakobus juga mengingatkan, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat (Yak 3.16).

Menurut Yakobus orang-orang yang dikendalikan iri hati akan menggunakan hikmat dari iblis untuk bertindak, hikmat yang sifatnya merusak. Sedangkan hikmat dari sorga berbeda. 

Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. (Yak 3.17-18)

Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12