Thursday, 2 May 2013

DIGEMBALAKAN ANAK DOMBA! 羔羊是我们的牧者



Pada Hari Raya Pentahbisan Bait Allah Yesus berjalan-jalan di Serambi Salomo.[i] Yesus tidak hanya memperhatikan arsitektur Bait Allah di Serambi Salomo[ii] yang dibangung oleh raja Herodes.[iii]  Apakah gedung bisa berbicara? Churchill mengatakan, “we shape our buildings and afterwards, our building shape us.” Gedung memiliki “jiwa”, juga dapat kita sebut dengan istilah “jiwa arsitektur”.  Selain fungsional, gedung juga memiliki estetika maupun latar belakang historis. Nah, Yesus melihat bait Allah Salomo diruntuhkan, dibangun kembali, Yesus melihat bait raja Herodes akan diruntuhkan kembali. Yesus melihat ketaatan dan kecongkakan hati umat Israel. Yesus melihat umat TUHAN bagaikan domba-domba yang berserak karena tidak mempunyai Gembala (Yehezekiel 34:2-8) maka Ia Sendiri akan menggembalakan, mencari dan mengumpulkan domba-domba-Nya dengan terlebih dahulu menjadi “Domba”. Oleh sebab itu, Ia adalah Anak Domba yang menjadi Gembala, Ia adalah Anak Domba yang menggembalakan domba-domba-Nya.

Beberapa orang Yahudi yang datang kepada Yesus tidak melihat apa yang Yesus lihat. Mereka bertanya, Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami"  (Yoh 10:24). Yesus menjawab “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku”  (Yoh 10:25-26). Yesus menegaskan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30).

Mendengar itu, mereka menjadi marah dan beramai-ramai mengambil batu untuk melempari Yesus. Yesus bertanya kenapa mereka ingin membunuh Dia dan mereka menjawab, "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah"  (Yoh 10:33).

Manusia lebih suka menciptakan “tuhan”nya sendiri untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. “Tuhan” diciptakan untuk memenuhi berbagai “isme” dalam kehidupan manusia seperti “egoisme, konsumerisme, kiasuisme (takut kalah), kiasiisme (takut mati), aishui-isme (narsis) dan haolien-isme (membanggakan diri)”.  Bahkan Yesus bisa dijadikan sebagai “god of fortune” atau dewa keberuntungan atau dewa harta. Ketika TUHAN tidak sesuai dengan “Tuhan” yang kita harapkan maka kita menciptakan “Tuhan” kita sendiri. Instead of trusting our Creator-God we create our own god.

Manusia menolak TUHAN karena TUHAN tidak datang menurut apa yang dibayangkan oleh manusia. Manusia tidak menerima TUHAN sebagai Anak Domba yang menggembalakan. Manusia lebih memilih TUHAN yang sesuai dengan definisi mereka sendiri. Yesus “Allah menjadi manusia” datang menggembalakan domba-dombanya yang berserak. Ia akan menghapus air mata mereka dan menuntun mereka ke mata air kehidupan.

“Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7:17)

Yesus mengatakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”  (Yoh 10:27-28).

Domba-domba Yesus mendengarkan suara Yesus, Sang Anak Domba karena domba-domba Yesus mengenal suara Anak Domba. Domba-domba Yesus dikenal Yesus. Segala pergumulan yang berat dikenal dan dipahami oleh Anak Domba. Anak Domba mempersembahkan Diri di atas altar mengorbankan Diri demi menebus manusia yang berada di bawah dominasi dosa. Anak Domba menguatkan yang lemah, mengobati yang sakit, membalut yang terluka, membawa pulang yang tersesat, mencari yang hilang dan membebaskan yang tertindas. Ia memahami kondisi manusia yang berada di tengah kesesakan, penderitaan, pergumulan, kesedihan, kekecewaan, kebingungan, kekuatiran, ketakutan, kesepian, perasaan bersalah, keputus-asaan. Anda tidak sendirian, sebab Anak Domba menderita bagi Anda dan memahami pergumulan Anda. Anak Domba mengenal Anda dan menyayangi Anda. Tidak ada yang lebih besar dari TUHAN sehingga tidak ada yang bisa merebut domba-domba dari tangan Anak Domba. Anak Domba sudah menaklukkan maut sehingga maut sudah kehilangan kuasanya. Ikutilah Anak Domba menuju mata air kehidupan! Perjalanan dimulai sekarang!






[i] Hari Raya Pentahbisan Bait Allah juga dikenal dengan “Hanukkah” dirayakan pada bulan Kislev (Nopember atau Desember). Biasanya dirayakan pada tanggal 25 bulan Kislev dan berlangsung selama 8 hari. Satu lilin dinyalakan pada setiap malam hingga mencapai 8 lilin pada malam ke delapan. Ada yang menambahkan satu lilin sehingga menjadi 9 lilin yang dimanfaatkan untuk pengambilan api dari lilin tersebut sebab mengambil api dari delapan lilin dilarang.



[ii] Serambi Salomo terletak di bagian timur Bait Allah, terdiri dari barisan tiang. Dalam Alkitab serambi Salomo dicatat oleh Lukas (Kis 3:11; 5:12) dan Yohanes (Yoh 10:23).



[iii] Raja Herodes yang dikenal sebagai raja yang membunuh anak-anak kecil juga terkenal karena proyek pembangunan arsitektur secara besar-besaran, termasuk Bait Allah di Yerusalem.

























Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12