Menurut C. S. Lewis, persahabatan adalah hal yang tidak dibutuhkan sehingga persahabatan bisa ditolak. Seseorang tidak bisa hidup tanpa makanan dan minuman tetapi seseorang bisa tetap bertahan hidup tanpa persahabatan. Persahabatan tidak bisa direncanakan, diagendakan atau dipaksakan. Seseorang tidak wajib menjadi sahabat kita. Persamaan menyatukan sahabat, perbedaan tidak memisahkan sahabat. Bagi Aristoteles, persahabatan adalah yang paling dibutuhkan dan paling agung dalam diri manusia atau dalam ekspresinya, “to take friendship out of life is to take the sun away from the world” (Vanier 2011, Kindle Electronic Edition, Location 2721). Persahabatan memberikan kesenangan dan makna hidup.
Tradisi perayaan persahabatan telah dimulai sejak tahun 1935 ketika kongres Amerika Serikat menetapkan Hari Minggu Pertama bulan Agustus sebagai Hari Persahabatan (Friendship Day). Secara bertahap, Hari Persahabatan menjadi semakin populer, terutama di kalangan kawula muda. Namun Minggu Pertama Agustus bukanlah satu-satunya momen perayaan persahabatan. Misalnya, persahabatan wanita dirayakan pada Minggu Ketiga Agustus, Persahabatan Lama (Old Friendship) dirayakan pada Minggu Ketiga Mei, Persahabatan Baru (New Friendship) dirayakan di bulan Februari. Sehingga perayaan persahabatan menjadi semakin beragam. Hal ini mendemonstrasikan betapa dunia mencintai dan menghargai persahabatan. Atas prakarsa Dr. Ramon Artemio Bracho, yang mengusulkan Hari Persahabatan Dunia, lahirlah World Friendship Crusade. Maka mulai tahun 1958, tanggal 30 Juli, dipromosi sebagai Hari Persahabatan Dunia. Kemudian pada tahun 2011, PBB menetapkan 30 Juli sebagai World Friendship Day. Pada tahun 1998, Kofi Annan menetapkan Winnie the Pooh sebagai World’s Ambassador of Friendship PBB. Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, “I had the opportunity, earlier this year in Paraguay, to commend that pioneer, Dr. Ramon Bracho, for his conviction that just as friendship builds bridges between people, it can also inspire peace in our world”. PBB mendorong pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat untuk menyelenggarakan acara-acara yang berkontribusi bagi komunitas internasional dalam rangka mempromosi dialog peradaban, solidaritas, sikap saling memahami dan rekonsiliasi.
Manusia dirancang untuk hidup dalam persahabatan. Gambaran Alkitab terhadap Allah Tritunggal juga mendemonstrasikan persahabatan (perichoresis). Kejadian 3:8 menggambarkan persahabatan Tuhan dan manusia yang menyenangkan - berjalan bersama di taman Eden. Henokh (Kej. 5), Nuh (Kej. 6:9), Ayub (29:4), Abraham (Yak. 2:23), Musa (Kel. 33:11) dikenal sebagai orang-orang yang bersahabat dengan Allah. Bahkan Yesus menegaskan, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh. 5:14).
Tradisi perayaan persahabatan telah dimulai sejak tahun 1935 ketika kongres Amerika Serikat menetapkan Hari Minggu Pertama bulan Agustus sebagai Hari Persahabatan (Friendship Day). Secara bertahap, Hari Persahabatan menjadi semakin populer, terutama di kalangan kawula muda. Namun Minggu Pertama Agustus bukanlah satu-satunya momen perayaan persahabatan. Misalnya, persahabatan wanita dirayakan pada Minggu Ketiga Agustus, Persahabatan Lama (Old Friendship) dirayakan pada Minggu Ketiga Mei, Persahabatan Baru (New Friendship) dirayakan di bulan Februari. Sehingga perayaan persahabatan menjadi semakin beragam. Hal ini mendemonstrasikan betapa dunia mencintai dan menghargai persahabatan. Atas prakarsa Dr. Ramon Artemio Bracho, yang mengusulkan Hari Persahabatan Dunia, lahirlah World Friendship Crusade. Maka mulai tahun 1958, tanggal 30 Juli, dipromosi sebagai Hari Persahabatan Dunia. Kemudian pada tahun 2011, PBB menetapkan 30 Juli sebagai World Friendship Day. Pada tahun 1998, Kofi Annan menetapkan Winnie the Pooh sebagai World’s Ambassador of Friendship PBB. Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, “I had the opportunity, earlier this year in Paraguay, to commend that pioneer, Dr. Ramon Bracho, for his conviction that just as friendship builds bridges between people, it can also inspire peace in our world”. PBB mendorong pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat untuk menyelenggarakan acara-acara yang berkontribusi bagi komunitas internasional dalam rangka mempromosi dialog peradaban, solidaritas, sikap saling memahami dan rekonsiliasi.
Manusia dirancang untuk hidup dalam persahabatan. Gambaran Alkitab terhadap Allah Tritunggal juga mendemonstrasikan persahabatan (perichoresis). Kejadian 3:8 menggambarkan persahabatan Tuhan dan manusia yang menyenangkan - berjalan bersama di taman Eden. Henokh (Kej. 5), Nuh (Kej. 6:9), Ayub (29:4), Abraham (Yak. 2:23), Musa (Kel. 33:11) dikenal sebagai orang-orang yang bersahabat dengan Allah. Bahkan Yesus menegaskan, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh. 5:14).
Amsal 27:9 menulis, “minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa”. Dalam terjemahan Mandarin dan Inggris, kalimat “penderitaan merobek jiwa” diterjemahkan sebagai “nasihat seorang sahabat, menyenangkan jiwa”. Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari menerjemahkan, “Sebagaimana minyak harum dan wangi-wangian menyenangkan hati, demikian juga kebaikan kawan menyegarkan jiwa”. Terjemahan NIV menggunakan istilah “pleasantness of a friend”. Nasihat seorang sahabat yang baik bagaikan minyak dan wangi-wangian yang menyegarkan jiwa.
Dalam bahasa Latin, kata companion terdiri dari kata com (bersama) dan panis (roti). Dalam bahasa Perancis kuno, compaignon berarti seseorang yang memecahkan roti bersama. Jadi, spiritual companion (sahabat rohani) adalah seseorang yang memecahkan roti besama atau menikmati roti bersama. Kerapuhan merupakan bagian dari persahabatan. Sahabat tidak memaksakan kehendak dan tidak mengorek-ngorek (kepo). Sahabat mendengarkan, memahami dan mengayomi dalam kerapuhan. Persahabatan diuji pada masa krisis. Sebab seorang sahabat tidak bersifat ego-sentris (berpusat pada diri sendiri). Persahabatan yang sehat membangun dan tidak meruntuhkan. “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu” (Amsal 17:17). Seorang sahabat tidak menghina, meremehkan, merendahkan, menjatuhkan, mengeksploitasi, memanipulasi, memanfaatkan, mendominasi sahabatnya. Seorang sahabat tidak kepo dan tidak bossy terhadap sahabatnya. Seorang sahabat tidak memperlakukan sahabatnya sebagai competitor alias pesaing. Persahabatan tidak bersifat komersial. Seorang sahabat tidak sok tahu dan menawarkan berbagai solusi bagi sahabatnya melainkan mendampingi dan mendoakannya. Ia peduli pada kehidupan sahabatnya dan mengharapkan kehidupan yang baik (the good life) bagi sahabatnya. Kebaikan (Latin: benevolentia) berarti mengharapkan kebaikan (wish well). Persahabatan mencakup otensitas (keaslian). Persahabatan menyingkirkan kepura-puraan dan topeng, sebaliknya, persahabatan melahirkan otensitas.
Persahabatan yang sehat menyegarkan jiwa dan tidak mengeringkan tulang. Persahabatan dalam Kristus menyatukan dan memulihkan. Persahabatan dalam Kristus memperbarui imago dei (gambar Allah) dalam diri sahabat. Dalam persahabatan rohani, seseorang melihat keindahan dalam diri sahabatnya. Seorang sahabat melihat “excellence” dan “worth” dalam diri sahabatnya. Seorang sahabat memperindah kehidupan sahabatnya. Kita dapat menyimpulkan bahwa “tiada spiritualitas tanpa persahabatan” dan “tiada gereja tanpa persahabatan”. Saya sangat mengharapkan GKI Duta Mas menjadi jemaat yang bersahabat. Kiranya setiap anggota GKI Duta Mas menjalin PERSAHABATAN YANG MENYENANGKAN!
Soli Deo Gloria!
Lan Yong Xing