Suatu kali ketika saya melewati remaja yang sedang bermain gitar bersama dengan beberapa temannya, mereka memberitahu saya bahwa teman mereka yang sedang bermain gitar ini sedang mengalami “galau-ing” (kacau tidak keruan). Apa yang Saudara lakukan di kala galau? Setiap orang menghadapi kegalauan dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang yang saat galau memilih untuk bermain gitar, ada yang menatap ke luar jendela, ada yang berdiri di depan pintu, ada yang menonton televisi tanpa menyadari apa yang mereka tonton sebab lebih tepatnya, TV menonton mereka, ada yang nonton ke bioskop, berjalan ke mall tanpa berbelanja, ada yang berbelanja banyak, makan banyak dan ada juga yang memilih untuk tidur di rumah.
Media mendikte kita mengenai persepsi kecantikan secara terus-menerus.Karena kecemasan tidak memperoleh pacar, kini semakin banyak orang menggunakan aplikasi foto untuk mengedit foto dirinya menjadi cantik, langsing, singsat dan menawan saat berkenalan di media sosial. Ada yang membunuh diri karena kecewa melihat pacar yang selama ini dia kecani di media sosial tidak sesuai harapan. Ada juga yang memukuli temannya saat pertama kali bertemu karena kecewa melihat penampilannya. Tuntutan sosial terhadap penampilan diri seseorang kini menjadi hal yang penuh beban dan mencemaskan. Kita juga dipacu untuk berkompetisi karena hidup ini adalah sebuah kompetisi untuk menang. Tidak heran, hidup menjadi semakin penuh dengan tekanan.
Siapa Penolong kita di tengah berbagai pergumulan yang melelahkan diri kita? Siapa Penolong Saudara di saat Saudara tidak bisa tidur di malam hari karena beratnya persoalan yang Saudara hadapi? Siapa Penolong Saudara di kala Saudara bersedih sendirian dan tidak ada orang yang memahami kesulitan Saudara? Sang Pencipta langit dan bumi adalah Penolong kita. Dia menciptakan bumi dari ujung ke ujung (Yes 40:28). Dia adalah Allah yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Dia adalah Allah yang kekal (Yes 40:28). Dia tidak dibatasi waktu, tidak ada jam dinding maupun jam weker di sorga. TUHAN tidak dibatasi waktu, Dia melihat seluruh sejarah kehidupan manusia sekaligus. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Dia (Yes 40:25). Dia adalah satu-satu-Nya Pencipta. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Dia. Tidak ada suatu apa pun dapat mengalahkan Dia. Tidak ada satupun kekejian dan kelicikan manusia yang tidak Dia ketahui. Tidak ada satupun rancangan dan siasat manusia yang berada di luar pengetahuan Dia. Sebaliknya, Dia berada di luar pengertian manusia (Yes 40:28).
Dia adalah Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kuat (Yes 40:26). Dia adalah Allah yang tidak menjadi lelah dan lesu (Yes 40:28). Dia tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah Saudara. Dia tidak pernah lelah memandang Saudara dengan penuh cinta kasih. Dia tidak pernah lelah untuk memeluk Saudara. Di Amerika Serikat, ada seorang yang menawarkan jasa pelukan dengan tarif 35 USD per 30 menit untuk menguatkan orang-orang yang sedih. Pelukan dilakukan dengan kesepakatan dimana pelanggan tidak boleh meraba, dan pelukan dilakukan di ruangan yang ada CCTV. Ternyata, banyak sekali peminatnya. Walaupun kita tidak dapat menyentuh TUHAN, tetapi TUHAN dapat memberikan pelukan yang nyaman bagi Saudara. TUHAN memberikan penghiburan bagi Saudara di kala hati Saudara sedang sedih berat. Dia tidak memasang tarif. Dia tidak pernah lelah menolong Saudara. Dia adalah Allah yang tidak pernah tidur. Dia adalah Allah yang senantiasa memperhatikan Saudara.
Dia mengumpulkan yang cerai-berai (Mzm 147:2). Umat TUHAN yang terpencar dikumpulkan TUHAN. Ketidakharmonisan yang mencerai-berai dipadukan TUHAN karena Allah mencintai keharmonisan. Bahasa Mandarin memiliki istilah 魂飞魄散 yang berarti roh terbang dan berserakan. Ketika seseorang mengalami kecemasan atau kegalauan seseorang bisa mengalami 魂飞魄散 sehingga dirinya perlu dikumpulkan kembali. Ketika jiwa, roh dan pikiran kita berserakan maka jiwa, roh dan pikiran perlu dikumpulkan dan dipersatukan kembali.
Dia juga adalah Allah yang menyembuhkan (Mzm 147:3) dan membalut luka (Mzm 147:3). Mungkin Saudara mengatakan, “Sakitnya tuch di sini, di sana di mana-mana”. TUHAN membalut luka dan menyembuhkan Saudara. TUHAN membalut dan menyembuhkan sakit Saudara yang ada di sini, di sana dan di mana-mana. TUHAN menyembuhkan kesedihan dan kepedihan Saudara. TUHAN menegakkan kembali yang tertindas (Mzm 147:6). Saudara, yang mengalami penindasan hingga tidak sanggup bangkit berdiri akan ditegakkan kembali oleh TUHAN.
Dia adalah TUHAN yang merendahkan orang fasik, orang jahat, keji (Mzm 147:6) dan Dia adalah TUHAN yang tidak suka kegagahan kuda dan tidak senang kepada kaki laki-laki (Mzm 147:10). Dia tidak suka orang yang membanggakan diri dengan mobil Ferari, Ford, Mercedez mereka. Dia tidak suka orang yang membanggakan diri dengan kehebatan dan keterampilannya. Dia tidak suka orang yang memegahkan diri. Dia tidak suka orang yang suka menonjolkan diri. Dia tidak suka orang yang suka membuktikan kehebatan dirinya. Suatu kali, seorang profesor berlayar bersama dengan seorang pelaut. Di tengah perjalanan, profesor tersebut bertanya, “Apakah bapak mengerti sosiologi, psikologi, biologi dan ekologi? Pelaut tersebut menjawab “tidak” untuk semua pertanyaan yang diajukan profesor. Profesor tersebut berkata, “Karena kamu tidak memahami banyak hal penting di dunia ini, kamu akan mati sebagai seorang yang tidak terpelajar.” Tiba-tiba kapal akan tenggelam, di saat itu, pelaut tersebut bertanya kepada pak profesor, “Apakah kamu mengerti berenang-ologi, menyelamatkan diri dari hiu-logi? Jika tidak kamu hiu-logi dan tenggelam-ologi akan membuat kamu mengalami kematian-ologi akibat mulutmu-logi. Orang yang merasa serba bisa, serba pintar selain memposisikan diri mereka di atas semua orang juga memposisikan diri mereka di atas TUHAN. Seolah-olah mereka menjadi TUHAN dan tidak membutuhkan pertolongan dari TUHAN. TUHAN tidak suka orang demikian, sebaliknya TUHAN suka orang yang takut pada-Nya. Takut pada TUHAN bukan ketakutan tetapi hormat kepada TUHAN. TUHAN juga suka pada orang yang berharap pada kasih setia-Nya (Mzm 147:11).
Mari kita berhenti menganggungkan diri, mencari pujian dan memegahkan diri. Mari kita miliki hati yang takut dan penuh hormat kepada TUHAN. Jangan kita merampas kemuliaan Allah. Tetapi berharaplah pada Dia walaupun jalan di depan Saudara tampak suram. Bersandarlah pada TUHAN dan berserulah kepada Dia sebab mata TUHAN selalu tertuju pada orang-orang yang tertindas. Mata TUHAN selalu tertuju pada orang-orang yang lemah. TUHAN akan memberikan KEKUATAN BARU bagi Saudara yang letih lesu sehingga Saudara memperoleh kekuatan baru dan naik terbang membentangkan sayap bagaikan rajawali (Yes 40:31). Saudara berlari dan tidak lesu. Saudara berjalan dan tidak lelah (Yes 40:31).
Batam, 17 Januari 2015
Batam, 17 Januari 2015