Tuesday 18 December 2012

Arbitrage (2012)



Nicholas Jarecki (lahir 25 Juni 1979), seorang mantan hacker yang kemudian tertarik untuk terjun di dalam dunia perfilman. Tahun ini (2012), Jarecki menghadirkan Arbitrage yang ditulis dan disutradari dirinya sendiri. Film ini mengisahkan tentang seorang konglomerat hebat bernama Robert Miller yang diperankan oleh Richard Gere.

Film ini dimulai dengan mengisahkan Robert Miller, seorang triliuner dengan pesawat pribadinya. Keluarganya sudah menanti-nantikan kepulangannya untuk merayakan hari ulang tahunnya. Hadiah untuk cucunya telah disiapkan oleh pembantunya di rumah dan menyerahkan kepadanya saat ia tergesa-gesa menuju ruang keluarga setelah tiba. Setelah makan malam, ia meninggalkan rumah dengan alasan membereskan urusan bisnis. Ia tidak diantar supir pribadinya melainkan ia memilih untuk naik taxi. Ternyata, pacar simpanannya sudah menunggu. Ia sangat stress karena harus memenuhi tanggungjawabnya untuk keluarga dan pacarnya.

Karena salah melangkah dalam bisnis, perusahaanya berada di ambang kebangkrutan. Ia pun menutupinya dengan tindakan yang illegal. Perbuatannya sendiri membahayakan reputasi putrinya yang menjabat sebagai kepala bagian audit. Tetapi demi mempertahankan reputasi baiknya ia menggunakan cara illegal. 

Suatu malam pacarnya menangis karena Miller tidak mau meninggalkan keluarganya maka ia berusaha menghibur dengan membawanya ke rumahnya yang berlokasi di dekat danau. Di tengah perjalanan, ia yang sudah sangat ngantuk mengalami kecelakaan dan pacarnya mati di tempat. Demi menjaga rahasia hubungan dengan pacarnya serta reputasi baiknya maka dia meninggalkan pacarnya di dalam mobil. Ia menelepon Jimmy Grant seorang yang pernah ia bantu. Karena merasa telah banyak berhutang budi maka Grant pun memberikan bantuan. Bryer, seorang polisi bekerja keras dengan berbagai cara memaksa Grant menceritakan kebenaran demi menjeroboskan Miller ke dalam penjara. Miller mengupah pengacara terhebat dan termahal untuk menolong Grant. Singkat cerita, karena tidak ada bukti yang cukup Miller bebas dari kasus tersebut. Miller juga menggunakan cara yang ekstrim untuk memberhasilkan merger perusahaannya. Di akhir film, Miller hadir di sebuah acara penghargaan. Semua orang berdiri bertepuk tangan menyambut kata sambutan Miller kecuali istrinya. Anaknya pun terlihat sangat bergumul saat ia harus memperkenalkan ayahnya. Dari cara pengungkapan jalan cerita dan syuting, tampak bahwa Nicholas Jarecki adalah seorang penulis, produser dan sutradara yang cerdas.


SUKACITA PUTERI SION!



“Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!” (Zef 3.14).

SION MERUPAKAN sinonim untuk Yerusalem. Apakah kata “Israel” atau “Sion” yang kita baca di Alkitab menunjuk pada negara Israel pada saat ini? Paulus menegaskan, “tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua orang yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham… artinya, BUKAN ANAK-ANAK MENURUT DAGING ADALAH ANAK-ANAK ALLAH, TETAPI ANAK-ANAK PERJANJIAN YANG DISEBUT KETURUNAN YANG BENAR” (Roma 9.6-8). Jadi “Puteri Sion” adalah orang-orang terpanggil yang mempercayai dan menanti-nantikan keselamatan dengan penuh pengharapan.

Yohanes Pembaptis mengingatkan, “janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Luk 3.8). Merasa bahwa identitas sebagai seorang Kristen akan menjamin keselamatan adalah sebuah langkah yang sangat buruk. Merasa sebagai “Orang Kristen” atau “nasrani” menggantungkan salib yang gede tidak menyelamatkan. Merasa superior sebagai orang Kristen tidak menyelamatkan, hanya menjerumuskan. Kekristenan sebagai agama dan ritual tidak menyelamatkan. Sebab Kekristenan merupakan “Jalan, Kebenaran & Hidup” (Yoh 14.6).

Di dalam gereja terdapat “gandum” dan “debu jerami”. Identitas sebagai “orang Kristen” tidak menyelamatkan tetapi identitas sebagai “gandum” ya. Gandum akan dikumpulkan ke dalam lumbung-Nya akan tetapi debu jerami akan dibakar dalam api yang tidak terpadamkan (Luk 3.17). Tidak ada sukacita bagi debu jerami, juga tidak perlu bagi kita untuk mencari siapa yang adalah gandum dan siapa yang adalah debu jerami. TUHAN mengenal siapa gandum, siapa debu jerami. Jadi siapakah Puteri Sion? Puteri Sion adalah “Gandum” yang menantikan penjemputan untuk masuk ke dalam lumbung Allah.

Melalui percakapan antara orang-orang dengan Yohanes Pembaptis, kita dapat melihat beberapa karakteristik gandum. Mereka “berbagi” – Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membagikannya dengan yang tidak punya. Gandum tidak perlu mengganti profesi di dunia yang saling memakan dan berlaku curang. Hidup gandum mempunyai integritas - Tidak menanggih lebih banyak daripada yang ditentukan. Tidak merampas dan tidak memeras! Kekristenan sendiri sudah terlalu sering merampas dan memeras. Sejarah yang menyedihkan adalah Kekristenan datang ke Asia bersamaan dengan kolonialisme Barat. Ada yang mengatakan bahwa orang-orang Barat membawa Alkitab ke Asia dan membawa pulang hasil bumi dari Asia dan meninggalkan Alkitab mereka di Asia. Kosuke Koyama menyebutnya dengan istilah “gun and ointment” – senjata (kolonialisme) dan obat (Injil). Orang-orang Asia telah dilukai oleh kekristenan.

Pada tahun 2012 ini, dunia dihibur oleh PSY, penyanyi pop asal Korea dengan tarian Gangnam Stylenya yang diliris pada tanggal 15 Juli 2012. Di Makasar, tarian super gangnam style pernah diikuti oleh 20,000 peserta. Pada Children’s Day Singapore 2012, pemerintah Singapore memproduksi video Super Kancheong Style yang diperankan oleh anak-anak. Pemerintah menghimbau orangtua agar tidak “kancheong” (bahasa Hokkien – panik). Perdana Menteri Singapore Lee Hsien Loong meng-post video tersebut di facebooknya. Di Malaysia, ada Super Kampoeng Style dan Orang Sabah Style. Manusia yang hidupnya semakin tertekan dihibur oleh Super Gangnam Style PSY. Tetapi baik Super Gangnam Style, Super Nagoya Style, Super Barelang Style, Super Jakarta Style, Potong Lembu Style, Adolf Hitler Style maupun Super Bossy Style tidak dapat memberikan sukacita yang bertahan lama.

TUHAN tidak memberikan Super Gangnam Style tetapi Ia memberikan “Humble Betlehem Style” dengan menjadi manusia, dilahirkan di Betlehem. Kedatangan-Nya untuk membaharui (Zef 3.17), menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar  (Zef 3.19) dan membawa pulang umat-Nya (Zef 3.20). 

Kata pincang “瘸” (baca que) mengandung arti “ada yang perlu ditambahkan” karena ada yang kurang. Kita adalah manusia yang pincang. Emosi kita pincang sebab kita sering merasa tidak mampu walaupun kita sudah berusaha berkali-kali melawan 3 G – Gelisah, Galau, Ganas. Sedikit-sedikit merasa gelisah, galau, bingung, marah dan menjadi sangat “ganas” (ferocious).

Kita juga merupakan manusia terpencar, diri kita terpencar ke mana-mana. Hati kita di satu tempat, jiwa di tempat yang lain, pikiran di tempat yang lain lagi. Kita selalu “ada” tetapi tidak “hadir” karena diri kita terpencar (dispersed-self). Bahasa Mandarin mengekspresikan kata takut dengan istilah “魂飞魄散” (baca hun fei po san) yang artinya “roh terbang, jiwa terpencar”. Takut merupakan reaksi pertama setelah manusia jatuh ke dalam dosa sehingga tepat sekali hun fei po san mengekspresikan rasa takut kita sebab diri kita “terpencar”. Oleh sebab itu saya menyukai istilah bahasa Inggris “pull yourself together” yang biasanya digunakan untuk menghibur yang sedih. Diri yang terpencar harus ditarik “pull” kembali. TUHAN ingin mengumpulkan kembali diri kita yang terpencar (dispersed-self).

Kata “I will take you home” merupakan kata yang sangat menggembirakan bagi orang-orang yang tersesat, dipenjara, melarikan diri akibat perang maupun POW (Prisoner of War). Orang-orang pelarian yang berada dalam kondisi “homeless” akan sangat bergembira saat mendengarkan kalimat “I am bringing you home”. Pada saat anak saya baru lahir, ia harus melalui semalam di rumah sakit. Ketika saya menjemputnya pagi-pagi keesokan harinya saya berkata, “Mengyu, mari pulang” dan saat itu ia memberikan respon walaupun matanya tetap tertutup. Ibu dan kakak saya yang turut hadir pada saat itu menjadi terheran-heran menyaksikannya. Rumah bukan hanya sebuah tempat tetapi sebuah relasi, sebuah atmosfir. Istilah bahasa Mandarin mengungkapkan 处处无家处处家 (baca chu chu wu jia chu chu jia), di mana-mana tidak ada rumah, dimana-mana ada rumah. Karena rumah adalah sebuah relasi maka kita dapat menciptakan rumah yang nyaman dimana kita berada. 

Ketika TUHAN mengatakan “Aku membawa-mu pulang”, Ia juga sedang menyatakan relasi-Nya dengan kita “Bapa dan anak”. “Pulang” memberikan ketenangan, kenyaman yang benar-benar merupakan suasana “serenity” dan “tranquility”. Kedatangan TUHAN menghadirkan “rumah” bagi kita. Pepatah Chinese mengatakan, “Di mana-mana tidak memiliki rumah, tetapi memiliki rumah di mana-mana” (chu chu wu jia chu chu jia). Di satu sisi kita sedang menantikan TUHAN yang berkata, “I am bringing you home” dan di sisi lain TUHAN menjadikan saat ini “rumah” kita sambil menantikan “rumah abadi”. 

Kiranya “Humble Betlehem Style-Nya” yang membaharui, menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar, dan membawa pulang yang tidak berumah secara spiritual “spiritually homeless” memberikan kita sukacita. Yesaya menggambarkan sukacita tersebut bagaikan “menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan” (Yes 12.3).

Bersukacitalah, hai puteri Sion, beria-rialah hai gandum!

Tuesday 4 December 2012

JAGA DIRI!



KITA SUDAH MEMASUKI MINGGU-MINGGU ADVEN menjelang akhir tahun 2012. Globalisasi telah menjadikan dunia semakin terhubung (interconnected) dengan sistem yang rumit dan abstrak sehingga apa yang terjadi di sebuah negara dapat mempengaruhi negara lainnya. Ancaman pemanasan global, terorisme, krisis ekonomi di Eropa, gejolak sosial yang terjadi di negara-negara Arab, potensi tsunami, krisis energi, krisis pangan dan penyakit epidemik merupakan ancaman yang diwaspadai oleh dunia. Pemberitaan media yang sudah tidak terkendali menambah kepanikan penduduk dunia. Mendengar, membaca dan menonton berita-berita mengenai peristiwa-peristiwa yang merampas ketenangan manusia serta beresiko mengancam keberadaan manusia memberikan rasa waswas (baca Lukas 21.26).

Ancaman terhadap kehidupan tidak hanya memberikan rasa was-was tetapi barangkali juga akan menyakitkan. Sebagian keluarga di Syria saat ini saling bermusuhan akibat ada anggota keluarga yang bergabung dengan tentara pemberontak dan ada yang memilih untuk mendukung presiden Bashar Ashad. Seorang ibu yang tidak mau namanya disebut, mengatakan 4 orang anaknya bergabung dengan pasukan pemberontak dan seorang anaknya membela presiden Ashad. Hati ibu tersebut sangat terpukul, dan bahkan ia dijauhi oleh famili lainnya dan ia hanya berharap anak-anaknya bisa makan bersama semeja.

Untuk mengalihkan perhatian dari peristiwa-peristiwa yang mengancam dan menyedihkan, manusia beralih pada pesta-pora, kemabukan dan kepentingan duniawi lainnya. Manusia mengambil sikap, “mengapa harus pusing, besok kita juga lenyap, oleh sebab itu mari beriang-gembira sebab besok kita sudah tiada”. Sikap kekosongan atau “nihilisme” pun mengambil alih kehidupan manusia. Manusia menjadi apatis pada kehidupan dan masa depannya sendiri. Dunia ini sibuk memproduksi dan menawarkan “antidote” stress dan kekuatiran kepada manusia tanpa memikirkan bagaimana dengan sampah-sampah elektronik dan polusi yang semakin menggunung. Di akhir tahun, masyarakat AS disodorkan berbagai promosi seperti, Thanksgiving-Day Sales, Black-Friday Sales, dan Christmas Sales. Keberadaan Internet telah menjadikan sales seperti ini tidak hanya diperuntukkan bagi penduduk AS tetapi juga seluruh dunia. Sebagai contoh, Amazon menawarkan diskon Black-Friday untuk beranekaragam produk dan sertai dengan waktu count-down. Sistem pemasaran sekarang menciptakan perasaan “urgensi” yakni kalau mau berbelanja murah harus bergerak cepat sebelum kehilangan keistimewaan (privilege).

Di momen, diskon besar-besaran terus digembar-gembor, sebuah pabrik garmen di Bangladesh terbakar. Oleh karena pintu emergensi terkunci, api meraup nyawa 112 pekerja pabrik yang umumnya perempuan. Pabrik tersebut memproduksi pakaian untuk Walmart, Disney dan Sears. Ketika para shoppers diwawancari saat mereka berbelanja, mereka mengatakan mereka tidak memikirkan tentang peristiwa kematian 112 pekerja pabrik di Bangladesh, yang penting pakaian yang mereka beli itu murah-meriah. Manusia saat tidak lagi memikirkan bagaimana produk mereka diproduksi, bagaimana kondisi para pekerja yang mengerjakan produk mereka, pengeloaan limbah dan bagaimana solusi tentang sampah elektronik yang menggunung, yang penting mereka memperoleh produk dan membuat hati mereka senang.

Perasaan hampa, cemas, kuatir yang kemudian mengalihkan manusia untuk berpesta-pora, beria-ria, mencari kehebohan dapat menjadi “jerat” bagaikan benang kusut yang menjerat kaki manusia. Atau bagaikan sarang laba-laba yang menjaring mangsa sebelum dijadikan menu makan malam. Yesus mengingatkan kita agar melihat tanda-tanda zaman, menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat! (Luk 21.31) dan berjaga-jaga supaya dapat tahan berdiri (Luk 21.36).

Jadi siapa yang dapat menolong kita? Bagaimana kita dapat diselamatkan?  “TUHAN itu baik dan benar sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat” (Mzm 25.8). Ia membimbing orang yang rendah hati  (baca Mzm 25.9). Jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran (baca Mzm 25.10). Oleh sebab itu pemazmur memohon, “Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat. Tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN” (Mzm 25. 7). Yesus berpesan, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa!” (Luk 21.35). Berjaga dirilah agar hati kita tidak terjerat oleh pesta-pora, kemabukan dan berbagai kepentingan duniawi lainnya!

Berjaga-jaga merupakan tindakan yang bersifat aktif. Berjaga berarti melatih diri, mempersiapkan diri, dan dalam kondisi siap siaga. Semestinya setiap rumah menyediakan tas emergensi yang di dalamnya terdapat berbagai perlengkapan untuk hal yang diluar duga – kebakaran, kerusuhan, gempa bumi atau tsunami. Tas tersebut diisi dengan perlengkapan yang diperbaharui setiap 6 bulan sambil memperhatikan tanggal kadaluarsanya. Tas emergensi (rohani) berisikan: surat-surat penting (identitas sebagai anggota Kerajaan Sorga), air mineral/botol air (air hidup & penyertaan Roh Kudus), 1 stel pakaian (penyelamatan dan pembaharuan), biscuit, coklat, cereal, makanan kaleng yang tidak membutuhkan pembuka kaleng (makanan rohani), senter, baterai, lightsticks, pisau lipat (Kebenaran). Tanpa secara rutin melatih dan mempersiapkan diri secara rohani, kita tidak akan sanggup menghadapi hari yang mengejutkan. Pelarian (pesta-pora, kemabukan, keinginan lainnya) tidak akan menolong melainkan justru hanya akan menjerat. Oleh sebab itu, persiapkan diri dari sekarang!






Kekuatan Kelemahlembutan - Bilangan 12